HUMOR
#JustShare
- AMANAT
Ketiga anaknya lalu berkumpul, lalu sang Bapak berkata, "Anak-anakku, karena keadaan bapak yang sudah tak berdaya dan sakit-sakitan ini, Bapak ingin menyampaikan amanat sebelum Bapak meninggal nanti, agar ketika sudah saatnya nanti kalian tak saling berselisih".
Anak-anaknya pun menjawab, "Lalu, apa isi amanatnya, Pak?
"Kalian berjanji untuk mematuhinya?" kata sang bapak "Ya. Janji , Pak" jawab ana-anak
"Tolong, Tanah yang ada di jalan Sudirman, Ahmad yani, Sudioso, jangan dijual"
"Ada apa, Pak?" tanya anak-anak heran
"Karna, itu tanah bukan punya KITA"
anak-anak "@3$%8)*62$#%"
- RAMALAN
"Anda akan dinikahi oleh seorang pria gagah yang memiliki beberapa perusahaan minyak, ratusan hektar tanah di pinggir kota, dan memiliki sebuah kapal pesiar dengan 100 awak kapalnya. Dan dia akan menikahimu dalam dekat ini, kalian akan bahagia selamanya"
"Oohh, senangnya!! Tapi, bagaimana nasib Suami dan anak-anakku yang sekarang??.................
- LEBIH PERCAYA SIAPA
"Tak ada. Sedang dipinjam!" kata George.
Saat itu terdengar suara ringkikan Kuda dari kandangnya.
"Nah, itu suara apa? Kuda mu, kan?" tanya sang calon peminjam
"Kau lebih percaya siapa sih? Kuda atau Aku??!!" ujar George ngotot..........
- KATA-KATA YANG BERBEDA
1. Saya tidak mengiginkan uang
2. Saya tidak menginginkan kedudukan yang tinggi
3. Saya tidak takut mati
Beberapa hari kemudian, seseorang melajutkan kata-kata tsb :
1. Dalam jumlah yg sedikit
2. Kecuali yang lebih tinggi dari yang sekarang ini
3. tetapi saya ingin hidup selama mungkin xD
- PESAWAT TEMPUR INDONESIA
Jaman Perang Dunia ke III, Amerika merupakan suatu negara yang
menjadi sasaran gempuran negara-negara lain. Yang pertama kali
menggempur adalah negara Rusia, ketika pesawat tempur Rusia datang,
prajurit Amerika bertariak,
“Jendral, pesawat musuh datang..!”. Sang jendral memberi perintah, “Tembak!”. Datang lagi pesawat tempur dari negara-negara lain, sang jendral juga memberi perintah untuk menembak.
Terakhir datang pesawat tempur dari INDONESIA, pasukan Amerika teriak lagi, “Jendral, pesawat Indonesia datang…!”.
“Jangan tembak!”, perintah sang jendral. Prajurit bingung lalu bertanya, “Kok ngga boleh ditembak…???”. Sang jendral dengan enteng menjawab, “ENTAR JUGA JATUH SENDIRI!”........................
- PELUPA BERAT
Seperti biasanya, Andi yang duduk di kelas 5 SD minta izin kepada
ayahnya untuk pergi ke sekolah. “pak, saya ke sekolah dulu ya?” kata Andi. “iya, berangkat sana! jangan ada yang lupa! eh, celana kamu
mana? kenapa nggak dipakai?” tanya bapaknya. “oh iya! pak, saya lupa
pakai celana…” kata andi. “dasar pelupa!” kata bapaknya marah-marah.
Keesokan harinya Andi mau berangkat ke sekolah, seperti biasa ia minta izin. “pak, saya mau ke sekolah dan hari ini sudah tidak ada lagi yang ketinggalan,” kata Andi. “yakin? lalu buku gambarmu mana?” kata bapaknya mengingatkan. “oh iya! saya lupa pak!” kata Andi. “kamu ini! masih kecil saja sudah pikun, bagaimana kalau gede nanti?” kata bapaknya sewot.
Keesokan harinya Andi minta izin lagi pada bapaknya. “pak, hari ini saya mau berangkat ke sekolah dan semuanya sudah komplit, mulai seragam sekolah, tas, sepatu, buku gambar dan penggaris semuanya udah oke pak… tidak ada yang lupa lagi…” kata Andi dengan nada yakin dan penuh percaya diri. Tiba-tiba “PLAKK!!!” Andi dipukul oleh bapaknya dari belakang. “dasar pelupa! ini hari minggu tahu!”
- KABAYAN KE DOKTERKabayan memeriksakan diri ke dokter. Ia mengeluhkan badannya sakit semua.
“Di mana yang terasa sakit?” tanya Dokter.
“Semua sakit, Dok.”
“Coba yang lebih jelas, di mana tepatnya?”
“Semuanya!” kata Kabayan keukeuh. Ia menyentuh lutut dengan telunjuk kanan. “Auww, sakit!” Kemudian menyentuh pipi, jidat, bahkan perutnya, semuanya diiringi teriakan kesakitan. “Tuh kan Dok, semuanya sakit!”
Si dokter memeriksa dengan teliti. “Ini mah bukan semuanya sakit, Kabayan, tapi tulang telunjuk kamu yang retak!!!”
- NAIK SEPEDA MOTOR
Udin mengantarkan neneknya berobat ke dokter, naik sepeda motor.
Udin: Ayo nek, naik boncengan, jangan lupa pengangan yang erat ya.
Nenek: Iya, ini juga nenek sudah pegangan erat kok.
Udin: Jangan lupa pengangannya yang erat ya, nek !!!! (kata Udin lagi mengingatkan)
Nenek: Iya, nenek sudah pegangan yang erat, cerewet amat.
Udin: Ok, kalo begitu kita berangkat ya, nek.
Udin lalu mulai meng-gas motornya, lalu terdengar benda jatuh BRUAAAAKKKK!!!!!
Udin kaget, lalu menoleh ke belakang, ternyata si nenek terjatuh dari motornya.
Udin: Lho kok bisa jatuh sih, nek? Nenek gak pengangan ya?
Nenek: Nenek malah pegangan yang erat kok!!!!
Udin: Memangnya nenek pengangan dimana?
Nenek: Di pagar rumah.
Udin: “$%^&(#…..”
- LAMPU MERAH
Seorang pemuda pengendara sepeda motor, sedang melaju dengan kecepatan 180 km/jam melintasi jalan raya di tengah kota.
Ketika ia melihat didepannya ada sebuah perempatan dan lampu pengatur LaLin-nya menunjukkan warna kuning, ia pun menambah gasnya, hingga pada waktu lampu merah menyala, ia terus melaju tanpa berhenti. Akibatnya, petugas polisi LaLin, mengejar sang pemuda itu karena telah menerjang Lampu merah.
Tak beberapa lama kemudian, tertangkaplah sang pemuda itu oleh polisi yang mengejarnya.
“Selamat siang, mas! ” tanya polisi tersebut.
“Selamat siang, Pak!” jawab si pemuda.
“Mengapa anda tidak berhenti ketika lampu merah tadi menyala? Anda tidak tahu, apa artinya merah?” tanya sang polisi.
“Berani, Pak!!!” jawab si pemuda.
!!!!!!!!!!!!
- SEKALI SOPIR TETAP SOPIR
Dua orang supir telibat percakapan disebuah warung:
Toro: Heh Jak, sekarang susah ya, jadi sopir truk!
Jaka: Lha, emangnya kenopo?
Toro: Ya.. kalau bawa truk isi motor, dirampok.. Bawa truk isi permen aja dirampok lho! Mana kerjaan saya bawa truk isinya motor!! Gimana ya, saya jadi takut. Mau berhenti nyopir truk gituan ah!
Jaka: Lho, emang ntar kamu mau nyopir apaan?
Toro: Mau nyopir mobil tinja..
*Just share* Untuk menghibur dikala senggang :) :D
Komentar
Posting Komentar